INILAH.COM, Florida- Ditemukan pelanggaran keamanan serius di kantor pusat NASA di Florida. NASA secara ceroboh tidak menghapus data di hard drive komputer hingga perangkat itu jatuh ke tangan publik.
“Penyelidikan kami menemukan adanya pelanggaran serius di sistem keamanan TI (teknologi informasi) NASA yang bisa menyebabkan menyebarnya informasi sensitif terkait program Space Shuttle dan program NASA lainnya,” kata Inspektur Jenderal NASA Paul Martin. NASA akan mengambil tindakan secara terkoordinasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Laporan itu menyebutkan adanya 14 komputer dari Kennedy Space Center yang gagal tes untuk menentukan apakah perangkat itu telah dibersihkan dari informasi sensitif atau belum. Sepuluh komputer lainnya telah keluar ke publik. Selain itu, laporan itu menyebutkan adanya hard drive yang hilang dari Kennedy dan Langley Research Center, Virginia. Beberapa di antaranya telah berada di tangan publik.
Penyelidik juga menemukan beberapa paket komputer yang sedang dipersiapkan untuk dijual ke publik dengan alamat IP (Internet Protocol) NASA. NASA mengatakan akan memperbarui kebijakan dan menerbitkan buku pegangan keamanan TI baru pada Juni 2011.[ito]
Friday, December 10, 2010
Sudah saatnya SARJANA KOMPUTER Indonesia GO INTERNATIONAL
Banyak orang di Indonesia kesulitan mencari kerja, sementara itu katanya di luar negeri banyak lowongan kerja terutama untuk bidang yang berhubungan dengan teknologi informasi, bidang "high-tech". Betulkah demikian ? dan apa mungkin lulusan Perguruan Tinggi Indonesia bisa bekerja di luar negeri ?
Mengutip sebuah survey yang telah dilakukan oleh PT Work IT Out yang dipimpin oleh Heru Nugroho, meski masih banyak dibutuhkan di dalam negeri, peluang kerja bagi tenaga kerja TI untuk keluar negeri pun terbuka luas, Kesempatan tetap terbuka, apalagi didukung oleh faktor bergesernya dominasi India yang dikenal sebagai sumber SDM TI, tawaran gajinya pun cukup menggiurkan. Bayangkan, untuk tenaga kerja TI kelas pemula sampai menengah, perusahaan di luar negeri berani menawarkan upah sekitar US$ 400 sampai US$ 600 (sekitar Rp 3, 6 juta sampai Rp 5,5 juta) per bulan. Di kelas yang sama di dalam negeri, paling mereka hanya ditawarkan gaji sekitar Rp 900.000 sampai Rp 2,5 juta per bulannya. Itu baru yang pemula. Untuk yang sudah punya keahlian spesifik dan berpengalaman, di luar negeri gajinya bisa mencapai US$ 2.000 - 2.500 (sekitar Rp 18,2 juta sampai 22,7 juta) per bulan. Tiga kali lipat dibanding di dalam negeri yang pasarannya sekitar Rp 7 sampai 10 juta.
Bidang kerja TI yang terbuka pun beragam dan hampir sama dengan yang ada di lokalan. Kebetulan kebanyakan yang dicari adalah engineer untuk networking dan wireless serta programmer. Kelihatannya trend yang sedang terjadi adalah orang atau perusahaan ingin membuat perangkat networking seperti produk dari Cisco. Untuk itu memang dibutuhkan banyak orang yang dapat membuat program dalam level C, C++ dengan real-time OS dan memiliki latar belakang (pengetahuan) di bidang telekomunikasi dan networking. Lowongan webmaster, UNIX administrator pun tidak sedikit. Jenis-jenis lowongan pekerjaan yang ditawarkan sangat banyak . Hanya saja, tenaga TI yang memiliki kemampuan terspesialisasi seringkali dicari, sayangnya agak susah mencari tenaga kerja yang sudah spesifik ini, dan kalau saya tuliskan mungkin daftar lowongan tersebut sepanjang artikel ini.
Nah, kalau melihat situasi seperti itu akan sangat mengenaskan jika orang Indonesia yang bergerak di bidang Teknologi Informasi tidak bisa mendapatkan pekerjaan semacam itu. Masalahnya memang tidak mudah. Mungkin memang kemampuan hasil perguruan tinggi di Indonesia tidak memadai ? Berapa banyak sih perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menghasilkan "software engineer" yang handal ? Mungkin di Indonesia baru mampu menghasilkan programmer kelas papan bawah ? Jika memang anda programmer atau software engineer yang handal, apakah anda mengenal istilah-istilah ini: lex, yacc, compiler construction, grammer, token, CMM, dan sebagainya ?
Sebagai gambaran bahwa kebutuhan terhadap tenaga IT di bidang industri software baik di luar negeri maupun di dalam negeri, adalah sebagai berikut : Tenaga IT di luar negeri, untuk tahun 2015, diperkirakan 3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan Tenaga IT domestik, berdasarkan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun 2010 target produksi 8.195.33 US $, dengan asumsi produktifitas 25.000 perorang, dibutuhkan 327.813 orang
Selain contoh di atas, kita ambil negara lain seperti Jerman. Mengapa negara sekaliber Jerman mesti mendapat suplai tenaga TI dari luar negaranya ? Kurang sumber daya ? Dugaan itu ternyata betul. Perkembangan pesat teknologi informasi memang tidak hanya membuat ketar-ketir negara dunia ketiga, negara "dunia pertama" macam Jerman pun mulai merasakan akibatnya: kekurangan pakar TI yang tidak bisa didapatkan dari kalangan sendiri.
Maklum, jumlah yang dibutuhkan juga tak bisa dibilang sedikit. Tercatat saat ini sekitar 75.000 orang diperlukan oleh Jerman. Itu baru Jerman, belum negara lain. Tahukah Anda ternyata negara sebesar dan semaju Amerika Serikat pun masih mengimpor tenaga TI dari negara-negara di Asia, seperti India dan Cina. Nah, ini namanya peluang kan ?
Lowongan dari luar Indonesia untuk tenaga kerja TI kita banyak. yang tercatat pada kami bisa puluhan ribu lowongan," jelas Edi S. Tjahya, managing director JobsDB.com - sebuah portal informasi lowongan kerja. Lowongan sebanyak itu pun baru untuk wilayah Asia Pasifik. Secara kualitatif, kondisi sumber daya manusia Indonesia di bidang IT tidak kalah kualitas dibanding SDM dari negara seperti India sekalipun, papar Heru Nugroho, CEO PT Work IT Out, sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja TI ke luar negeri.
Di dalam negeri sendiri untuk layanan informasi publik, tenaga IT yang dibutuhkan untuk sektor ini, ialah tenaga untuk mengelola e-government. Perkembangan kebutuhan terhadap tenaga untuk mengelola e-governmet akan sejalan dengan perkembangan implementasi e-governement. Sebagai gambaran menyeluruh terhadap kebutuhan ini, dapat dilihat dari jumlah lembaga pemerintah pusat, kabupaten/kota dan lembaga lainnya. Berdasarkan kasus pengelola e-government di Kalimantan Timur, yang mengelola e-governemt untuk 14 layanan, menggunakan tenaga IT 11 orang, maka untuk seluruh instansi pemerintah, memerlukan paling sedikitnya memerlukan 5.489.
Sedangkan layanan komersial, tenaga IT di bidang ini ialah personil yang bekerja di bidang jasa di berbagai bidang dimana transaksi dengan konsumen dan kliennya menggunakan dukungan teknologi telematika, seperti e-bisnis, e-health yang dikelola swasta, e-education yang dikelola swasta, media saiber. Untuk media saiber, jika seluruh media cetak dan elektronik yang ada sekarang akan mengembangkan media saiber dengan perkiraan satu media menggunakan 21 tenaga IT, maka dibutuhkan 40.341.
Sebagai gambaran kebutuhan tenaga IT di bidang industri di bawah ini dikemukakan dalam konsep blue book yang disusun ITB (lihat www.bhtv.web.id).
Proyeksi Umum Pertumbuhan Industri IT Indonesia (Tabel)
Asumsi 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Annual Growth 10% 20% 20% 40% 55% 65% 70% 70% 70%
Target Produksi
(Juta $) 500.00 550.00 660.00 792.00 1,108.80 1,718.64 2,835.76 4,820.79 8,195.33
Produktivitas
($/SDM) 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00
Target Total SDM 20,000 22,000 26,400 31,680 44,352 68,745 113,430 192,831 327,813
Tenaga Terampil
IT Specialists 6 4800 5280 6336 7603 10644 16499 27223 46279 78675
IT Professionals 3 2400 2640 3168 3802 5322 8249 13612 23140 39338
IT Administrators 1 800 880 1056 1267 1774 2750 4537 7713 13113
Tenaga Ahli
IT System Engineer 3 2400 2640 3168 3802 5322 8249 13612 23140 39338
IT Databases 2 1600 1760 2112 2534 3548 5500 9074 15426 26225
IT Application
Developer 5 4000 4400 5280 6336 8870 13749 22686 38566 65563
IT Solution
Developer 2 1600 1760 2112 2534 3548 5500 9074 15426 26225
IT Trainer 1 800 880 1056 1267 1774 2750 4537 7713 13113
Others 2 1600 1760 2112 2534 3548 5500 9074 15426 26225
Untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang IT dewasa ini diisi oleh tenaga-tenaga lulusan pendidikan tinggi baik dari jurusan teknologi informasi atau jurusan lainnya, sekolah kejurunan dan kursus-kusus di bidang telematika. Perguruan Tinggi di bidang TI atau telematika tampak beraneka ragam baik dari konsentrasi bidang kajian mapun jenjang kelembagaannya. Dilihat dari konsentrsai kajian, terdapat keanekaragaman antara lain, ilmu komputer, teknologi komputer, manajemen informatika, teknik informatika, sistem informasi, komputerisasi akutansi.
Jumlah perguruan Tinggi yang termasuk dalam kategori di atas berdasarkan data Depertemen Pendidikan Nasional, terdapat 476 Perguruan Tinggi (berdasarkan data Depdiknas). Jumlah lulusan di bidang ini, menurut data Depdiknas dari 256 Perguruan Tinggi negeri dan swasta setiap tahun mengasilkan 16.430
Data lain (sumber aptikom)menunjukkan pada saat ini terdapat sekitar 200 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program studi terkait dengan teknologi informasi untuk jenjang pendidikan sarjana, magister, dan doktoral serta sekitar 300 perguruan tinggi untuk jenjang pendidikan diploma-III dan diploma-IV, yang keseluruhannya menghasilkan kurang lebih 25,000 lulusan setiap tahunnya. Banyak pengamat industri menilai bahwa jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan industri yang sebenarnya, yang dapat mencapai sekitar 500,000 per tahun. Berdasarkan estimasi perencanaan, keberadaan ini baru akan dicapai pada tahun 2020 yaitu pada saat jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia sekitar 6 juta orang per tahun (United Nations, 2002) – dengan asumsi bahwa sekitar 7% mahasiswa mengambil disiplin ilmu teknologi informasi.
Proyeksi Jumlah Mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia 1995-2020
Tipe Perguruan Tinggi 1995 2000 2005 2010 2015 2020
Negeri 500 590 715 850 1010 2020
Swasta 1400 2200 2900 3600 4200 4700
Lain -Lain 400 350 305 250 220 200
Total 2300 3140 3920 4700 5430 6100
Perlu diperhatikan bahwa keseluruhan program studi informatika tersebut merupakan komunitas pendidikan yang bertujuan untuk melahirkan kelompok yang oleh United Nations diistilahkan sebagai IT Workers atau orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan formal (akademis) terkait dengan bidang teknologi informasi. Sementara itu, program studi lain – seperti ekonomi, manajemen, kedokteran, akuntansi, sastra, hukum, dan lain sebagainya – yang dalam kurikulumnya memperkenalkan pula penggunaan teknologi informasi sebagai penunjang pelaksanaan aktivitas sehari-hari digolongkan sebagai institusi pendidikan yang menghasilkan ITEnabled Workers.
Upaya pengembangan SDM dari dimensi kualifikasinya diarahkan agar menjadi SDM yang profesional, sehingga pengembangan SDM mengarah pada pengembangan profesi atau berbasis kompetensi. Artinya diperlukan suatu pengembangan kurikulum yang disusun berdasarkan kolaborasi antara muatan lokal dengan muatan internasional, supaya lulusan PTS tersebut memiliki kompetensi yang diperlukan untuk bisa bekerja dan merebut peluang kerja di luar negeri.
Makin banyak perguruan tinggi swasta yang mengembangkan program gelar ganda. Strategi meluncurkan program gelar ganda di beberapa universitas dalam negeri semakin gencar dilakukan. Tak hanya universitas negeri namun juga melibatkan pihak swasta. Strategi ini diterapkan untuk mempersiapkan lulusannya di era perdagangan bebas dan mensejajarkan universitas dalam negeri dengan luar negeri. Program gelar ganda memungkinkan mahasiswa untuk mendapat dua gelar. Satu gelar dari universitas dalam negeri, sedangkan satu lagi dari luar. Adanya pengakuan dari luar negeri ini meningkatkan daya saing mahasiswa atau lulusan. Karena harus diakui, hingga kini lulusan dalam negeri masih dipandang sebelah mata di pasar bebas.
Dibukanya keran perdagangan bebas juga memungkinkan universitas luar negeri membuka cabang di Indonesia. Kompetisi tentu saja akan semakin ketat karena tidak hanya bersaing dengan sesama universitas lokal, para pendatang luar juga harus dihadapi. Kerjasama tersebut pada dasarnya merupakan upaya unversitas untuk diakui di dunia Internasional dan mensejajarkan diri dengan unversitas dari luar negeri. Untuk mendapatkan gelar ganda, mahasiswa bisa mengambil program 2+1, yaitu mengikuti dua tahun pengajaran di dalam negeri dan satu tahun di luar negeri. Atau dengan program 3+0, sehingga para mahasiswa tidak perlu pergi ke luar negeri. Pengajaran diberikan di dalam negeri dengan tenaga pengajar yang dimodifikasi antara lokal dan juga mendatangkan dosen dari luar negeri. Setelah selesai, mahasiswa akan mendapat gelar sarjana bachelor of Computer Science dari luar negeri, serta gelar Sarjana Komputer dari dalam negeri.
Dengan pola inilah, maka PTS dapat menghasilkan Sarjana Komputer Indonesia yang dapat GO International untuk meraih peluang kerja diluar negeri, sehingga akan meningkatkan citra Bangsa Indonesia, tidak hanya sebagai ekportir tenaga PRT akan tetapi juga sebagai exportir tenaga ahli di bidang teknologi informasi.
Mengutip sebuah survey yang telah dilakukan oleh PT Work IT Out yang dipimpin oleh Heru Nugroho, meski masih banyak dibutuhkan di dalam negeri, peluang kerja bagi tenaga kerja TI untuk keluar negeri pun terbuka luas, Kesempatan tetap terbuka, apalagi didukung oleh faktor bergesernya dominasi India yang dikenal sebagai sumber SDM TI, tawaran gajinya pun cukup menggiurkan. Bayangkan, untuk tenaga kerja TI kelas pemula sampai menengah, perusahaan di luar negeri berani menawarkan upah sekitar US$ 400 sampai US$ 600 (sekitar Rp 3, 6 juta sampai Rp 5,5 juta) per bulan. Di kelas yang sama di dalam negeri, paling mereka hanya ditawarkan gaji sekitar Rp 900.000 sampai Rp 2,5 juta per bulannya. Itu baru yang pemula. Untuk yang sudah punya keahlian spesifik dan berpengalaman, di luar negeri gajinya bisa mencapai US$ 2.000 - 2.500 (sekitar Rp 18,2 juta sampai 22,7 juta) per bulan. Tiga kali lipat dibanding di dalam negeri yang pasarannya sekitar Rp 7 sampai 10 juta.
Bidang kerja TI yang terbuka pun beragam dan hampir sama dengan yang ada di lokalan. Kebetulan kebanyakan yang dicari adalah engineer untuk networking dan wireless serta programmer. Kelihatannya trend yang sedang terjadi adalah orang atau perusahaan ingin membuat perangkat networking seperti produk dari Cisco. Untuk itu memang dibutuhkan banyak orang yang dapat membuat program dalam level C, C++ dengan real-time OS dan memiliki latar belakang (pengetahuan) di bidang telekomunikasi dan networking. Lowongan webmaster, UNIX administrator pun tidak sedikit. Jenis-jenis lowongan pekerjaan yang ditawarkan sangat banyak . Hanya saja, tenaga TI yang memiliki kemampuan terspesialisasi seringkali dicari, sayangnya agak susah mencari tenaga kerja yang sudah spesifik ini, dan kalau saya tuliskan mungkin daftar lowongan tersebut sepanjang artikel ini.
Nah, kalau melihat situasi seperti itu akan sangat mengenaskan jika orang Indonesia yang bergerak di bidang Teknologi Informasi tidak bisa mendapatkan pekerjaan semacam itu. Masalahnya memang tidak mudah. Mungkin memang kemampuan hasil perguruan tinggi di Indonesia tidak memadai ? Berapa banyak sih perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menghasilkan "software engineer" yang handal ? Mungkin di Indonesia baru mampu menghasilkan programmer kelas papan bawah ? Jika memang anda programmer atau software engineer yang handal, apakah anda mengenal istilah-istilah ini: lex, yacc, compiler construction, grammer, token, CMM, dan sebagainya ?
Sebagai gambaran bahwa kebutuhan terhadap tenaga IT di bidang industri software baik di luar negeri maupun di dalam negeri, adalah sebagai berikut : Tenaga IT di luar negeri, untuk tahun 2015, diperkirakan 3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan Tenaga IT domestik, berdasarkan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun 2010 target produksi 8.195.33 US $, dengan asumsi produktifitas 25.000 perorang, dibutuhkan 327.813 orang
Selain contoh di atas, kita ambil negara lain seperti Jerman. Mengapa negara sekaliber Jerman mesti mendapat suplai tenaga TI dari luar negaranya ? Kurang sumber daya ? Dugaan itu ternyata betul. Perkembangan pesat teknologi informasi memang tidak hanya membuat ketar-ketir negara dunia ketiga, negara "dunia pertama" macam Jerman pun mulai merasakan akibatnya: kekurangan pakar TI yang tidak bisa didapatkan dari kalangan sendiri.
Maklum, jumlah yang dibutuhkan juga tak bisa dibilang sedikit. Tercatat saat ini sekitar 75.000 orang diperlukan oleh Jerman. Itu baru Jerman, belum negara lain. Tahukah Anda ternyata negara sebesar dan semaju Amerika Serikat pun masih mengimpor tenaga TI dari negara-negara di Asia, seperti India dan Cina. Nah, ini namanya peluang kan ?
Lowongan dari luar Indonesia untuk tenaga kerja TI kita banyak. yang tercatat pada kami bisa puluhan ribu lowongan," jelas Edi S. Tjahya, managing director JobsDB.com - sebuah portal informasi lowongan kerja. Lowongan sebanyak itu pun baru untuk wilayah Asia Pasifik. Secara kualitatif, kondisi sumber daya manusia Indonesia di bidang IT tidak kalah kualitas dibanding SDM dari negara seperti India sekalipun, papar Heru Nugroho, CEO PT Work IT Out, sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja TI ke luar negeri.
Di dalam negeri sendiri untuk layanan informasi publik, tenaga IT yang dibutuhkan untuk sektor ini, ialah tenaga untuk mengelola e-government. Perkembangan kebutuhan terhadap tenaga untuk mengelola e-governmet akan sejalan dengan perkembangan implementasi e-governement. Sebagai gambaran menyeluruh terhadap kebutuhan ini, dapat dilihat dari jumlah lembaga pemerintah pusat, kabupaten/kota dan lembaga lainnya. Berdasarkan kasus pengelola e-government di Kalimantan Timur, yang mengelola e-governemt untuk 14 layanan, menggunakan tenaga IT 11 orang, maka untuk seluruh instansi pemerintah, memerlukan paling sedikitnya memerlukan 5.489.
Sedangkan layanan komersial, tenaga IT di bidang ini ialah personil yang bekerja di bidang jasa di berbagai bidang dimana transaksi dengan konsumen dan kliennya menggunakan dukungan teknologi telematika, seperti e-bisnis, e-health yang dikelola swasta, e-education yang dikelola swasta, media saiber. Untuk media saiber, jika seluruh media cetak dan elektronik yang ada sekarang akan mengembangkan media saiber dengan perkiraan satu media menggunakan 21 tenaga IT, maka dibutuhkan 40.341.
Sebagai gambaran kebutuhan tenaga IT di bidang industri di bawah ini dikemukakan dalam konsep blue book yang disusun ITB (lihat www.bhtv.web.id).
Proyeksi Umum Pertumbuhan Industri IT Indonesia (Tabel)
Asumsi 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Annual Growth 10% 20% 20% 40% 55% 65% 70% 70% 70%
Target Produksi
(Juta $) 500.00 550.00 660.00 792.00 1,108.80 1,718.64 2,835.76 4,820.79 8,195.33
Produktivitas
($/SDM) 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00 25,000.00
Target Total SDM 20,000 22,000 26,400 31,680 44,352 68,745 113,430 192,831 327,813
Tenaga Terampil
IT Specialists 6 4800 5280 6336 7603 10644 16499 27223 46279 78675
IT Professionals 3 2400 2640 3168 3802 5322 8249 13612 23140 39338
IT Administrators 1 800 880 1056 1267 1774 2750 4537 7713 13113
Tenaga Ahli
IT System Engineer 3 2400 2640 3168 3802 5322 8249 13612 23140 39338
IT Databases 2 1600 1760 2112 2534 3548 5500 9074 15426 26225
IT Application
Developer 5 4000 4400 5280 6336 8870 13749 22686 38566 65563
IT Solution
Developer 2 1600 1760 2112 2534 3548 5500 9074 15426 26225
IT Trainer 1 800 880 1056 1267 1774 2750 4537 7713 13113
Others 2 1600 1760 2112 2534 3548 5500 9074 15426 26225
Untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang IT dewasa ini diisi oleh tenaga-tenaga lulusan pendidikan tinggi baik dari jurusan teknologi informasi atau jurusan lainnya, sekolah kejurunan dan kursus-kusus di bidang telematika. Perguruan Tinggi di bidang TI atau telematika tampak beraneka ragam baik dari konsentrasi bidang kajian mapun jenjang kelembagaannya. Dilihat dari konsentrsai kajian, terdapat keanekaragaman antara lain, ilmu komputer, teknologi komputer, manajemen informatika, teknik informatika, sistem informasi, komputerisasi akutansi.
Jumlah perguruan Tinggi yang termasuk dalam kategori di atas berdasarkan data Depertemen Pendidikan Nasional, terdapat 476 Perguruan Tinggi (berdasarkan data Depdiknas). Jumlah lulusan di bidang ini, menurut data Depdiknas dari 256 Perguruan Tinggi negeri dan swasta setiap tahun mengasilkan 16.430
Data lain (sumber aptikom)menunjukkan pada saat ini terdapat sekitar 200 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program studi terkait dengan teknologi informasi untuk jenjang pendidikan sarjana, magister, dan doktoral serta sekitar 300 perguruan tinggi untuk jenjang pendidikan diploma-III dan diploma-IV, yang keseluruhannya menghasilkan kurang lebih 25,000 lulusan setiap tahunnya. Banyak pengamat industri menilai bahwa jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan industri yang sebenarnya, yang dapat mencapai sekitar 500,000 per tahun. Berdasarkan estimasi perencanaan, keberadaan ini baru akan dicapai pada tahun 2020 yaitu pada saat jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia sekitar 6 juta orang per tahun (United Nations, 2002) – dengan asumsi bahwa sekitar 7% mahasiswa mengambil disiplin ilmu teknologi informasi.
Proyeksi Jumlah Mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia 1995-2020
Tipe Perguruan Tinggi 1995 2000 2005 2010 2015 2020
Negeri 500 590 715 850 1010 2020
Swasta 1400 2200 2900 3600 4200 4700
Lain -Lain 400 350 305 250 220 200
Total 2300 3140 3920 4700 5430 6100
Perlu diperhatikan bahwa keseluruhan program studi informatika tersebut merupakan komunitas pendidikan yang bertujuan untuk melahirkan kelompok yang oleh United Nations diistilahkan sebagai IT Workers atau orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan formal (akademis) terkait dengan bidang teknologi informasi. Sementara itu, program studi lain – seperti ekonomi, manajemen, kedokteran, akuntansi, sastra, hukum, dan lain sebagainya – yang dalam kurikulumnya memperkenalkan pula penggunaan teknologi informasi sebagai penunjang pelaksanaan aktivitas sehari-hari digolongkan sebagai institusi pendidikan yang menghasilkan ITEnabled Workers.
Upaya pengembangan SDM dari dimensi kualifikasinya diarahkan agar menjadi SDM yang profesional, sehingga pengembangan SDM mengarah pada pengembangan profesi atau berbasis kompetensi. Artinya diperlukan suatu pengembangan kurikulum yang disusun berdasarkan kolaborasi antara muatan lokal dengan muatan internasional, supaya lulusan PTS tersebut memiliki kompetensi yang diperlukan untuk bisa bekerja dan merebut peluang kerja di luar negeri.
Makin banyak perguruan tinggi swasta yang mengembangkan program gelar ganda. Strategi meluncurkan program gelar ganda di beberapa universitas dalam negeri semakin gencar dilakukan. Tak hanya universitas negeri namun juga melibatkan pihak swasta. Strategi ini diterapkan untuk mempersiapkan lulusannya di era perdagangan bebas dan mensejajarkan universitas dalam negeri dengan luar negeri. Program gelar ganda memungkinkan mahasiswa untuk mendapat dua gelar. Satu gelar dari universitas dalam negeri, sedangkan satu lagi dari luar. Adanya pengakuan dari luar negeri ini meningkatkan daya saing mahasiswa atau lulusan. Karena harus diakui, hingga kini lulusan dalam negeri masih dipandang sebelah mata di pasar bebas.
Dibukanya keran perdagangan bebas juga memungkinkan universitas luar negeri membuka cabang di Indonesia. Kompetisi tentu saja akan semakin ketat karena tidak hanya bersaing dengan sesama universitas lokal, para pendatang luar juga harus dihadapi. Kerjasama tersebut pada dasarnya merupakan upaya unversitas untuk diakui di dunia Internasional dan mensejajarkan diri dengan unversitas dari luar negeri. Untuk mendapatkan gelar ganda, mahasiswa bisa mengambil program 2+1, yaitu mengikuti dua tahun pengajaran di dalam negeri dan satu tahun di luar negeri. Atau dengan program 3+0, sehingga para mahasiswa tidak perlu pergi ke luar negeri. Pengajaran diberikan di dalam negeri dengan tenaga pengajar yang dimodifikasi antara lokal dan juga mendatangkan dosen dari luar negeri. Setelah selesai, mahasiswa akan mendapat gelar sarjana bachelor of Computer Science dari luar negeri, serta gelar Sarjana Komputer dari dalam negeri.
Dengan pola inilah, maka PTS dapat menghasilkan Sarjana Komputer Indonesia yang dapat GO International untuk meraih peluang kerja diluar negeri, sehingga akan meningkatkan citra Bangsa Indonesia, tidak hanya sebagai ekportir tenaga PRT akan tetapi juga sebagai exportir tenaga ahli di bidang teknologi informasi.
Yahoo! Messenger 11 Beta
19/11/2010
Tiga hari yang lalu Yahoo! merilis program chatting-nya yang terbaru, Yahoo! Messenger, versi ke-11. Walaupun masih beta, beragam fitur barunya patut dicoba. Cukup banyak perubahan yang saya lihat, dari awal ketika membukanya, tampilan messenger ini kini sudah menggunakan Aero Glass yang tersedia di Windows Vista dan 7, [Download] Yahoo! Messenger 11 Beta tapi untuk Windows XP tetap tidak berbeda jauh dengan versi 10.
Nah, ketika login, kita akan ditawarkan untuk menyimpan message history atau percakapan kita secara online. Ini adalah improvisasi dari fitur sebelumnya yang juga menyimpan message history, tapi hanya pada PC saja. [Download] Yahoo! Messenger 11 Beta
Fitur selanjutnya yang sangat menarik adalah terintegrasinya Facebook Chat, jadi kita dapat online Facebook Chat melalui Yahoo! Messenger! Fitur ini juga ditawarkan saat pertama login. [Download] Yahoo! Messenger 11 Beta Download Yahoo! Messenger 11 Beta
Tiga hari yang lalu Yahoo! merilis program chatting-nya yang terbaru, Yahoo! Messenger, versi ke-11. Walaupun masih beta, beragam fitur barunya patut dicoba. Cukup banyak perubahan yang saya lihat, dari awal ketika membukanya, tampilan messenger ini kini sudah menggunakan Aero Glass yang tersedia di Windows Vista dan 7, [Download] Yahoo! Messenger 11 Beta tapi untuk Windows XP tetap tidak berbeda jauh dengan versi 10.
Nah, ketika login, kita akan ditawarkan untuk menyimpan message history atau percakapan kita secara online. Ini adalah improvisasi dari fitur sebelumnya yang juga menyimpan message history, tapi hanya pada PC saja. [Download] Yahoo! Messenger 11 Beta
Fitur selanjutnya yang sangat menarik adalah terintegrasinya Facebook Chat, jadi kita dapat online Facebook Chat melalui Yahoo! Messenger! Fitur ini juga ditawarkan saat pertama login. [Download] Yahoo! Messenger 11 Beta Download Yahoo! Messenger 11 Beta
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Maret 18, 2009 — Wahidin
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
· Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya · Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengan
cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa
dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
· Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
· Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.
Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat iniDepdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran.
Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri
Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK secara menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan pengembangan TIK, diantaranya:
1. Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara Kepala sekolah, guru dan majlis madrasah.
2. Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri
3. Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun sistem dan jaringan yang sudah dimiliki
4. Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.
5. Mengidentifikasi SDM yang dimiliki
6. Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf lainnya.
7. Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
8. Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
9. Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru
10. Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap di madrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program yang dibuat haru dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun terjadi pergantian kepala dan majilis madrasah. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan
untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang kita bisa mengakses internet dengan alamat
http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/
RightHandRule/RightHandRule.html
3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan.
Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Saya berikan contoh bentuk kelas maya yang sedang kami kembangkan di MAN 2 Ciamis.Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis.
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
· Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya · Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengan
cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa
dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
· Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
· Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.
Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat iniDepdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran.
Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri
Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK secara menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan pengembangan TIK, diantaranya:
1. Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara Kepala sekolah, guru dan majlis madrasah.
2. Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri
3. Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun sistem dan jaringan yang sudah dimiliki
4. Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.
5. Mengidentifikasi SDM yang dimiliki
6. Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf lainnya.
7. Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
8. Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
9. Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru
10. Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap di madrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program yang dibuat haru dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun terjadi pergantian kepala dan majilis madrasah. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan
untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang kita bisa mengakses internet dengan alamat
http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/
RightHandRule/RightHandRule.html
3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan.
Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Saya berikan contoh bentuk kelas maya yang sedang kami kembangkan di MAN 2 Ciamis.Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis.
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.
sejarah tekhnologi infirmasi
Teknologi informasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Kelebihan teknologi informasi digital digabungkan ke halaman atau bagian ini. (diskusikan)
Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Teknologi Informasi Komunikasi digabungkan ke halaman atau bagian ini. (diskusikan)
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
[sunting] Sejarah
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
[sunting] Lihat pula
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Kelebihan teknologi informasi digital digabungkan ke halaman atau bagian ini. (diskusikan)
Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Teknologi Informasi Komunikasi digabungkan ke halaman atau bagian ini. (diskusikan)
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
[sunting] Sejarah
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
[sunting] Lihat pula
Subscribe to:
Posts (Atom)